Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk Jendral (Purn) Ryamizard Ryacudu, sebagai Menteri pertahanan di kabinet kerja pemerintahan Jokowi-JK. Menantu dari mantan Wakil Presiden Try Sutrisno ini adalah pensiunan TNI yang pertama kali menjabat sebagai Menhan sejak era reformasi yang sebelumnya diisi oleh kalangan sipil.
Menanggapi itu, Panglima TNI Jendral Moeldoko menyambut baik atas terpilihnya Ryamizard sebagai Menhan baru. Moeldoko yakin, jika mantan Kasad era Megawati Soekarnoputri tersebut akan lebih tahu apa saja kebutuhan TNI untuk menjaga kedaulatan bangsa Indonesia.
"Menhan mantan Kasad saya pikir akan lebih bisa mungkin akan lebih memahami bagaimana kebutuhan-kebutuhan TNI ke depan," kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (30/10).
Moeldoko mengaku, telah mengusulkan kepada Menteri Pertahanan agar bisa menambah kekuatan di setiap perbatasan wilayah Indonesia, baik di laut, udara, maupun di darat.
"Saya telah mengusulkan untuk menambahkan kekuatan pasukan di perbatasan dan ini nanti akan disubsidi, kemungkinan nanti anggarannya akan keluar kurang lebih Rp 850 miliar untuk membangun kekuatan laut, udara dan angkatan darat," jelasnya.
Namun demikian, lanjut Moeldoko, tidak ada perubahan yang signifikan meski Menhan dijabat oleh pensiunan Jendral. Moeldoko berharap, Menhan baru bisa memberikan yang terbaik untuk kesejahteraan prajurit TNI.
"Saya kira mungkin tidak ada perubahan secara signifikan dalam konteks pembangunan kekuatan TNI. Tetapi sekali lagi kita saat ini sedang membuat rencana strategi dalam bidang kesejahteraan prajurit nah saya harapkan nanti ini juga bisa direalisasikan terhadap menhan baru," jelasnya.
Moeldoko mengatakan, anggaran untuk kesejahteraan prajurit TNI sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. "Saya rasa presiden juga demikian, mendukung rencana kesejahteraan prajurit. Mudah-mudahan apabila ekonomi kita baik nantinya bisa direalisasikan," tandasnya.
Menanggapi itu, Panglima TNI Jendral Moeldoko menyambut baik atas terpilihnya Ryamizard sebagai Menhan baru. Moeldoko yakin, jika mantan Kasad era Megawati Soekarnoputri tersebut akan lebih tahu apa saja kebutuhan TNI untuk menjaga kedaulatan bangsa Indonesia.
"Menhan mantan Kasad saya pikir akan lebih bisa mungkin akan lebih memahami bagaimana kebutuhan-kebutuhan TNI ke depan," kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (30/10).
Moeldoko mengaku, telah mengusulkan kepada Menteri Pertahanan agar bisa menambah kekuatan di setiap perbatasan wilayah Indonesia, baik di laut, udara, maupun di darat.
"Saya telah mengusulkan untuk menambahkan kekuatan pasukan di perbatasan dan ini nanti akan disubsidi, kemungkinan nanti anggarannya akan keluar kurang lebih Rp 850 miliar untuk membangun kekuatan laut, udara dan angkatan darat," jelasnya.
Namun demikian, lanjut Moeldoko, tidak ada perubahan yang signifikan meski Menhan dijabat oleh pensiunan Jendral. Moeldoko berharap, Menhan baru bisa memberikan yang terbaik untuk kesejahteraan prajurit TNI.
"Saya kira mungkin tidak ada perubahan secara signifikan dalam konteks pembangunan kekuatan TNI. Tetapi sekali lagi kita saat ini sedang membuat rencana strategi dalam bidang kesejahteraan prajurit nah saya harapkan nanti ini juga bisa direalisasikan terhadap menhan baru," jelasnya.
Moeldoko mengatakan, anggaran untuk kesejahteraan prajurit TNI sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. "Saya rasa presiden juga demikian, mendukung rencana kesejahteraan prajurit. Mudah-mudahan apabila ekonomi kita baik nantinya bisa direalisasikan," tandasnya.
0 Response to "Anggaran Rp 800 Miliar Untuk Membangun Kekuatan Laut"
Posting Komentar