LOGO TNI |
Image By : strategi-militer.blogspot.com |
Yang menarik untuk dicermati adalah anggaran untuk belanja ini meningkat dari tahun ke tahunnya. Peningkatan ini dilakukan selain untuk pembelanjaan pegawai,juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan alutsista yang dimiliki oleh ketiga Matra TNI,baik Angkatan Darat,Laut,maupun Udara yang sudah sangat ketinggalan jaman jika dibandingkan dengan negara lain. Sebagai contoh,coba bayangkan TNI masih mengoperasikan alutsista dari sisa peninggalan era 1960-an. Bahkan ada anekdot di kalangan perwira tinggi TNI yang sedang memasuki masa persiapan pensiun,yaitu saat mereka baru dilantik sebagai Letnan Dua,mereka dilatih untuk mengoperasikan alutsista tersebut. Sekarang 30 tahun berselang disaat akan pensiun,begitu mirisnya bahwa TNI masih saja menggunakan alutsista tersebut. Sebagai contoh,disaat negara lain sudah membicarakan mengenai penggunaan pesawat tempur dengan teknologi siluman,TNI AU masih menggunakan pesawat tempur jenis Hawk 209 buatan Inggris produksi 1980-an.
Panser Anoa Made In Indonesia By PT Pindad |
Pemikiran mudahnya,dalam 2013 – 2018 TNI akan melakukan peremajaan dan juga penggantian alutsista menjadi baru,sedangkan dari 2018 – 2024 barulah modernisasi dan penguatan terhadap armada tersebut akan terjadi. Sehingga pada tahun 2024 diharapkan Indonesia akan mencapai jumlah ideal dalam keseimbangan antara alutsista dan personil aktif.
KRI Bung Tomo - 357 |
Hal ini tentunya harus diimbangi dengan anggaran yang tidaklah sedikit. Pada 2012 saja TNI sudah mengadakan pembelian terhadap berbagai macam alutsista. Diantaranya adalah Panser APS-2 PINDAD,Heli serbu ,Main Battle Tank(MBT) sebanyak 157 unit,meriam 155 mm Caesar 27 buah,MLRS Astros rocket,kapal angkut tank,pesawat F-16 C/D sebanyak 24 buah dan susulan kedatangan pesawat Sukhoi SU-30 MK-2 yang berjumlah 6 unit. Bayangkan,dari deretan alutsista diatas saja sudah menghabiskan angka sebesar 53,32 Triliun Rupiah. Sebuah angka yang fantastis,karena selain disisi perkuatan pertahanan sebenarnya problematika gaji prajurit dan juga rumah dinas bagi para prajurit juga menjadi isu tambahan dari rencana jangka panjang tersebut.
Di tahun 2013 ini,anggaran yang disetujui oleh DPR meningkat menjadi sebesar 81,8 triliun rupiah. Dari peningkatan ini,direnacanakan TNI akan melakukan penambahan terhadap alutsistanya,diantaranya pengadaan kendaraan taktis(rantis) 4×4 dengan berat 2,5 ton produksi PT Pindad,pengadaan 6 buah pesawat Sukhoi 30 MK-2,pesawat pengganti MK-53 dan arsenalnya,pesawat CN-295,helikopter full combat untuk keperluan SAR,kendaraan tempur(ranpur) Main Battle Tank (MBT),ME Armed meriam155 mm Howitzer,KRI kelas Korvet ,kapal latih pengganti KRI DewaRuci,dan masih banyak lagi yang sedang dalam tahap pemesanan.
RISET TEKNOLOGI ALUTSISTA |
1. Superdrone, yakni pesawat tanpa awak untuk pemantauan suatu daerah. Dibeberapa negara digunakan sebagai pesawat pembom.
2. Alat konvensi BBM ke BBG, dengan ini sepeda motor TNI AD akan menggunakan bahan bakar hibrid; bensin dan gas. Subsidi gas lebih murah dibandingkan subsidi bensin. Motor menggunakan gas 3 kg bisa menempuh jarak 240-300km. Jika alat ini di jual ke publik, maka akan sangat membantu tukang ojek dan pengendara motor lain.
3. Bioetanol dari sorgum, dilengkapi dengan genset yang sudah dimodifikasi sehingga cocok dengan bioetanol ini. Harganya lebih murah dan memungkinkan masyarakat bisa membuat sendiri bahan bakar tuk rumahan.
4. Laser gun, senjata untuk latihan menembak. Hanya saja pelurunya diganti dengan berkas sinar laser. Kompoter membuat tembakannya seperti tembakan peluru. Hal ini untuk menghemat penggunaan peluru.
5. Open BTS. Dengan BTS ini, TNI AD bisa membuat jaringan selular sendiri. Alat ini cocok untuk daerah-daerah pedalaman.
6. VOIP Based MESH network, sistem jaringan yang tidak tergantung pada salah satu point (self healing).
7. APRS and MESH Network, sistem untuk mengatur alutsista dan tentara ketika berada dilapangan. Dilengkapi dengan sistem tracking GPS.
8. Nanosatelit, satelit yang beratnya hanya 1 kg. Untuk tahap ini baru bisa dipakai untuk komunikasi saja.
9. Integrated Optronic Defense System, sistem pertahanan dengan memanfaatkan sistem optik dan elektronika.
10. Simulasi komputer 1, software yang dikembangkan untuk menganalisa tank atau alat perang lainnya dan mempelajari kekurangan dan kelemahan alat ini ketika dipakai di Indonesia.
11. Simulasi komputer 2, software untuk menganalisa berbagai senapan.
12. Gyrocopter, prototipe motor terbang, diharapkan dapat membantu transportasi antar pulau-pulau kecil di Indonesia.
13. IPv6, tiap komputer punya alamat yang disebut IP.
14. Multirotor, dipakai untuk pengintaian dan pemantauan daerah.
15. Frapping bird, dipakai untuk pengintaian dan pemantauan daerah.
waw keren sekarang yah... Senjata yang dimiliki Indonesia
BalasHapus