KLIK

klik disini

Apa Itu Alutsista?



LOGO TNI
Alutsista adalah singkatan dari alat utama sistem persenjataan/senjata.Dalam pengertiannya, alutsista adalah komponen utama dalam kekuatan militer indonesia selain personil aktif.Kini indonesia mempunyai berbagai jenis alutsista darat, air, maupun udara.Dilihat dari anggaran dan realisasi pada tahun 2012,total anggaran yang terserap pada belanja pertahanan Indonesia di tahun 2012 saja mencapai sebesar 53,53 triliun rupiah atau sebesar 98,75% dari total yang dianggarkan sebesar 54,21 triliun rupiah. Anggaran yang berhasil direalisasikan tersebut dibagi menjadi 3 golongan. Yaitu pembelanjaan pegawai sebesar 34,37 triliun rupiah yang terserap 100%,pembelanjaan barang sebesar 10,16 triliun rupiah yang terserap semuanya,dan terakhir yaitu pembelanjaan modal sebesar 9,67 triliun rupiah yang baru terealisasi 92,98 persen dari total yang dianggarkan.




Image By : strategi-militer.blogspot.com

Yang menarik untuk dicermati adalah anggaran untuk belanja ini meningkat dari tahun ke tahunnya. Peningkatan ini dilakukan selain untuk pembelanjaan pegawai,juga dilakukan untuk meningkatkan kemampuan alutsista yang dimiliki oleh ketiga Matra TNI,baik Angkatan Darat,Laut,maupun Udara yang sudah sangat ketinggalan jaman jika dibandingkan dengan negara lain. Sebagai contoh,coba bayangkan TNI masih mengoperasikan alutsista dari sisa peninggalan era 1960-an. Bahkan ada anekdot di kalangan perwira tinggi TNI yang sedang memasuki masa persiapan pensiun,yaitu saat mereka baru dilantik sebagai Letnan Dua,mereka dilatih untuk mengoperasikan alutsista tersebut. Sekarang 30 tahun berselang disaat akan pensiun,begitu mirisnya bahwa TNI masih saja menggunakan alutsista tersebut. Sebagai contoh,disaat negara lain sudah membicarakan mengenai penggunaan pesawat tempur dengan teknologi siluman,TNI AU masih menggunakan pesawat tempur jenis Hawk 209 buatan Inggris produksi 1980-an.

Panser Anoa Made In Indonesia By PT Pindad

Gaung kedatangan Sukhoi SU-27 dan SU-30 pun hanya berlalu begitu saja. Betapa tidak,jumlah tersebut sangat jauh dari jumlah ideal yang diperlukan untuk menjaga dan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia. TNI AU direncanakan akan melengkapi jumlah tersebut hingga mencapai 1 skuadron. Namun lagi-lagi jumlah tersebut dirasakan masih sangat jauh dari ideal. Jika kita berbicara mengenai ideal,maka berbicara 50-60 skuadron akanlah menjadi angka yang sangat ideal. Hal itu tergambar jelas dari pemaparan KSAU Marsekal (TNI) Ida Bagus Dunia beberapa waktu yang lalu. Menurut beliau diharapkan pada tahun 2024,baru akan terlihat kekuatan udara Indonesia yang sesungguhnya. Rencana strategis yang dilaksanakan saat ini barulah dalam rangka pemenuhan jumlah yang terkait dalam pemenuhan Minimum Essential Forces(MEF).

Pemikiran mudahnya,dalam 2013 – 2018 TNI akan melakukan peremajaan dan juga penggantian alutsista menjadi baru,sedangkan dari 2018 – 2024 barulah modernisasi dan penguatan terhadap armada tersebut akan terjadi. Sehingga pada tahun 2024 diharapkan Indonesia akan mencapai jumlah ideal dalam keseimbangan antara alutsista dan personil aktif.


KRI Bung Tomo - 357


Hal ini tentunya harus diimbangi dengan anggaran yang tidaklah sedikit. Pada 2012 saja TNI sudah mengadakan pembelian terhadap berbagai macam alutsista. Diantaranya adalah Panser APS-2 PINDAD,Heli serbu ,Main Battle Tank(MBT) sebanyak 157 unit,meriam 155 mm Caesar 27 buah,MLRS Astros rocket,kapal angkut tank,pesawat F-16 C/D sebanyak 24 buah dan susulan kedatangan pesawat Sukhoi SU-30 MK-2 yang berjumlah 6 unit. Bayangkan,dari deretan alutsista diatas saja sudah menghabiskan angka sebesar 53,32 Triliun Rupiah. Sebuah angka yang fantastis,karena selain disisi perkuatan pertahanan sebenarnya problematika gaji prajurit dan juga rumah dinas bagi para prajurit juga menjadi isu tambahan dari rencana jangka panjang tersebut.

Di tahun 2013 ini,anggaran yang disetujui oleh DPR meningkat menjadi sebesar 81,8 triliun rupiah. Dari peningkatan ini,direnacanakan TNI akan melakukan penambahan terhadap alutsistanya,diantaranya pengadaan kendaraan taktis(rantis) 4×4 dengan berat 2,5 ton produksi PT Pindad,pengadaan 6 buah pesawat Sukhoi 30 MK-2,pesawat pengganti MK-53 dan arsenalnya,pesawat CN-295,helikopter full combat untuk keperluan SAR,kendaraan tempur(ranpur) Main Battle Tank (MBT),ME Armed meriam155 mm Howitzer,KRI kelas Korvet ,kapal latih pengganti KRI DewaRuci,dan masih banyak lagi yang sedang dalam tahap pemesanan.

RISET TEKNOLOGI ALUTSISTA


Sedikitnya ada 15 program riset teknologi alutsista yang dibuat oleh TNI AD kerjasama dengan Universitas Surya. Diantaranya adalah:

1. Superdrone, yakni pesawat tanpa awak untuk pemantauan suatu daerah. Dibeberapa negara digunakan sebagai pesawat pembom.

2. Alat konvensi BBM ke BBG, dengan ini sepeda motor TNI AD akan menggunakan bahan bakar hibrid; bensin dan gas. Subsidi gas lebih murah dibandingkan subsidi bensin. Motor menggunakan gas 3 kg bisa menempuh jarak 240-300km. Jika alat ini di jual ke publik, maka akan sangat membantu tukang ojek dan pengendara motor lain.

3. Bioetanol dari sorgum, dilengkapi dengan genset yang sudah dimodifikasi sehingga cocok dengan bioetanol ini. Harganya lebih murah dan memungkinkan masyarakat bisa membuat sendiri bahan bakar tuk rumahan.

4. Laser gun, senjata untuk latihan menembak. Hanya saja pelurunya diganti dengan berkas sinar laser. Kompoter membuat tembakannya seperti tembakan peluru. Hal ini untuk menghemat penggunaan peluru.

5. Open BTS. Dengan BTS ini, TNI AD bisa membuat jaringan selular sendiri. Alat ini cocok untuk daerah-daerah pedalaman.

6. VOIP Based MESH network, sistem jaringan yang tidak tergantung pada salah satu point (self healing).

7. APRS and MESH Network, sistem untuk mengatur alutsista dan tentara ketika berada dilapangan. Dilengkapi dengan sistem tracking GPS.

8. Nanosatelit, satelit yang beratnya hanya 1 kg. Untuk tahap ini baru bisa dipakai untuk komunikasi saja.

9. Integrated Optronic Defense System, sistem pertahanan dengan memanfaatkan sistem optik dan elektronika.

10. Simulasi komputer 1, software yang dikembangkan untuk menganalisa tank atau alat perang lainnya dan mempelajari kekurangan dan kelemahan alat ini ketika dipakai di Indonesia.

11. Simulasi komputer 2, software untuk menganalisa berbagai senapan.

12. Gyrocopter, prototipe motor terbang, diharapkan dapat membantu transportasi antar pulau-pulau kecil di Indonesia.

13. IPv6, tiap komputer punya alamat yang disebut IP.

14. Multirotor, dipakai untuk pengintaian dan pemantauan daerah.

15. Frapping bird, dipakai untuk pengintaian dan pemantauan daerah.

1 Response to "Apa Itu Alutsista?"

Follow Us