Terinspirasi dari penelitian zat gelatin dari Tiongkok, peneliti asal IPB mengembangkan material organik penyerap gelombang radar. Artinya, material ini dapat memberikan kemampuan siluman atau tidak terdeteksi radar.
"Awalnya saya melihat beberapa penelitian material anorganik seperti titanium yang tidak dapat terdeteksi oleh radar," ujar ketua peneliti material organik penyerap gelombang radar dari IPB, Bambang Riyanto usai acara penghargaan Panglima TNI Award di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu (12/10/2014).
Terinspirasi dari penelitian di negeri Tiongkok yang menemukan zat organik berupa gelatin, yang dipercaya dapat menyerap gelombang radar sehingga tidak dapat terdeteksi oleh musuh. Zat yang ditemukan tim peneliti ini juga memiliki sifat yang sama dengan gelatin.
"Berbasis bidang keilmuan saya, teknologi sumber daya perikanan, saya melihat zat organik dari Chitosan yang berasal dari kulit kepiting atau udang dan hidropastin berasal dari tulang ikan memiliki daya serap elektrik lebih tinggi. Sehingga kita menggabungkan kedua zat organik itu untuk menghasilkan nano Chitosan," kata Bambang.
Sama seperti gelatin, Chitosan dapat menyerap gelombang radar. Ditambah zat ini bersifat cair sehingga pengaplikasiannya lebih mudah ketimbang titanium.
"Zat ini masih rancangan yang nanti akan kita serahkan ke Litbang TNI. Berbeda dengan gelatin, zat ini dapat diaplikasikan ke dalam bentuk cat yang dioleskan ke material alutsista atau baju milik prajurit atau juga kita tempel ke pesawat yang nanti dilapis dengan kaca film," ucap Bambang.
"Saya sengaja tidak menjadikan ke dalam jurnal karena akan diserahkan kepada Litbang TNI. Sehingga bisa dipatenkan atas nama Indonesia," tutup pria yang penelitiannya dibantu oleh Dr Akhiruddin Maddu serta mahasiswanya Esa Ghanim Fadhallah.
0 Response to "Raih Panglima TNI Award, Peneliti Ini Temukan Zat Penyerap Gelombang Radar"
Posting Komentar