Kementerian Pendidikan dan Kebudayan bersama TNI menyiapkan ribuan prajurit untuk menjadi guru SD di pulau terpencil atau terluar Indonesia.
Mendikbud Muhammad M Nuh mengungkapkan, program TNI masuk ke lingkungan sekolah itu, sejatinya didasari fakta, bahwa pihak yang bisa menjangkau seluruh wilayah di Tanah Air, hanyalah aparat TNI.
"Daerah-daerah yang susah dijangkau pemerintah (Dikbud) seperti di desa-desa pelosok, bisa dijangkau aparat TNI di tempat-tempat mereka bertugas," terang M Nuh usai memberikan pembekalan di hadapan ratusan TNI Wilayah Bali dan Indonesia Timur lainnya Nusa Dua, Jumat (10/10/2014) malam.
Kata dia, muncul pertanyaan kenapa tidak mengoptimalkan potensi TNI, untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah utamanya menjangkau masyarakat yang masih terisolir atau jauh dari pusat pemerintahan.
Jadinya, TNI selain bertugas menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah dari berbagai ancaman juga bisa juga melaksanakan fungsinya dalam bidang sosial budaya lewat pendidikan.
"Kami sepakat dengan Panglima TNI, untuk mengirim 2.000 prajurit TNI di daerah-daerah perbatasan untuk bisa mengajar anak-anak SD," sambungnya.
Untuk itu, sebelum bertugas, pihaknya memberikan pembekalan dan ketrampilan teknis mengajar sesuai yang dimandatkan oleh K 13. Beberapa daerah yang bakal didatangi prajurit guru SD itu seperti di Kalimantan, Sulawesi dan lainnya.
Para prajurit TNI itu, juga bisa menginformasikan kepada pihak terkait dalam hal ini Dikbud, tentang di lokasi mana saja yang perlu didirikan sekolah, karena terdapat populasi penduduk.
"Mereka ini bisa melaporkan, di mana perlu dibangun sekolah yang berada di dekat kompleks TNI seperti pos pengamanan perbatasan dan lainnya," imbuhnya.
Saat ini program TNI mengajar untuk tahap pertama dibagi dalam tiga wilayah yakni di Medan, Bali dan Makassar. Mereka yang terpilih sebagai guru SD juga akan mendapat tambahan dana stimulasi dan fasilitas lainnya.
Mendikbud Muhammad M Nuh mengungkapkan, program TNI masuk ke lingkungan sekolah itu, sejatinya didasari fakta, bahwa pihak yang bisa menjangkau seluruh wilayah di Tanah Air, hanyalah aparat TNI.
"Daerah-daerah yang susah dijangkau pemerintah (Dikbud) seperti di desa-desa pelosok, bisa dijangkau aparat TNI di tempat-tempat mereka bertugas," terang M Nuh usai memberikan pembekalan di hadapan ratusan TNI Wilayah Bali dan Indonesia Timur lainnya Nusa Dua, Jumat (10/10/2014) malam.
Kata dia, muncul pertanyaan kenapa tidak mengoptimalkan potensi TNI, untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah utamanya menjangkau masyarakat yang masih terisolir atau jauh dari pusat pemerintahan.
Jadinya, TNI selain bertugas menjaga keamanan dan kedaulatan wilayah dari berbagai ancaman juga bisa juga melaksanakan fungsinya dalam bidang sosial budaya lewat pendidikan.
"Kami sepakat dengan Panglima TNI, untuk mengirim 2.000 prajurit TNI di daerah-daerah perbatasan untuk bisa mengajar anak-anak SD," sambungnya.
Untuk itu, sebelum bertugas, pihaknya memberikan pembekalan dan ketrampilan teknis mengajar sesuai yang dimandatkan oleh K 13. Beberapa daerah yang bakal didatangi prajurit guru SD itu seperti di Kalimantan, Sulawesi dan lainnya.
Para prajurit TNI itu, juga bisa menginformasikan kepada pihak terkait dalam hal ini Dikbud, tentang di lokasi mana saja yang perlu didirikan sekolah, karena terdapat populasi penduduk.
"Mereka ini bisa melaporkan, di mana perlu dibangun sekolah yang berada di dekat kompleks TNI seperti pos pengamanan perbatasan dan lainnya," imbuhnya.
Saat ini program TNI mengajar untuk tahap pertama dibagi dalam tiga wilayah yakni di Medan, Bali dan Makassar. Mereka yang terpilih sebagai guru SD juga akan mendapat tambahan dana stimulasi dan fasilitas lainnya.
0 Response to "TNI Kirim Ribuan Prajurit Untuk Mengajar Di Perbatasan "
Posting Komentar